Jumat, April 10, 2009

Sketsa

Kali ini kita mau buat sketsa dari foto dengan photoshop

1. Buka foto yang ingin dijadikan sketsa


2. Tekan CTRL + SHIFT + U ( image > adjusment > desaturate ) untuk desaturate atau membuat gambar menjadi hitam putih


3.Kemudian tekan CTRL + J untuk menduplikasi gambar tadi.
4. di Layer yang baru dibuat ubah adjustment menjadi invert dengan memilih menu Image > adjustment > Invert atau tekan CTRL + I


5. Ganti layer Efek dari menjadi ke Color dodge gambar akan menjadi putih dengan bercak-bercak hitam

6. Setelah itu klik Filter > Blur > Gaussian Blur


Selesai d sketsanya , temen2 juga dapet mencoba berkreasi dengan menambah warna atau yang lainnya ok selamat mencoba GBU


Baca Selengkapnya.....

Membut Pin Dengan Photoshop

Membuat Pin di Photoshop

1. Buat Lembar kerja baru di photoshop















2. Buat Lingkaran dengan elips marquee tool , setelah itu buat layer baru isi lingakaran dengan warna hitam , atau boleh dengan warna yang lain



3. Ubah Layer Style Menjadi Seperti ini



4.Langkah Selanjutnya adalah membuat pantulan cahaya,sebelumnya turunkan fill layer lingkaran menjadi 50% sehingga warnanya menjadi seperti di bawah

5. buat seleksi berupa elips di atas lingkaran menggunakan elips marquee tool
6. Buatlayer baru

7. Aktifkan tool gradien tambahkan gradasi warna putih ke transparan sehingga hasilnya seperti dibawah ini
8. Duplikat layer tersebut turunkan opocitynya menjadi 20%


9. kemudian turunkan beberapa pixel sehingga menjadi seperti ini
10 Seleksi layer yang sudah di duplicate dengan menggunakan magic wand tool

11 selanjutnya buat seleksi baru dengan menahan tombol alt sehingga memotong seleksi sebelumnya
12. Buat layer baru
13. Aktifkan tool gradien tambahkan gradasi warna putih ke transparan
14. Gabungkan layer kilauan dengan memilih layer kemudian tekan Ctrl +E
15. Haluskan layer kliauan dengan filter gaussian blur

16. Tekan ctrl+T lalu putar kilauan sekitar 30 atau 40 derajat

17. Turunkan fill lingkaran menjadi 0%
18. Ambil Gambar yang akan di jadkan pin taruh dibawah layer lingkaran atur sesuaikangambar dengan pin



19. Tahan ctrl lalu klik thumbnail layer lingkaran untuk membuat seleksi seukuran pin.
20. Selanjutnya Tekan ctrl+shift+I lalu aktifkan layer gambar setelah itu tekan Delete. Jadi deh pinya


Oke Prenzz selamat mencoba GBU

Baca Selengkapnya.....

Telur Paskah

Banyak sekolah minggu dan taman kanak-kanak serta sekolah dasar kristen merayakan Paskah dengan berlomba mencari telur. Telur ayam atau telur itik yang sudah direbus dan dihias dengan aneka warna disembunyikan di antara semak di taman. Lalu anak-anak berlomba mencarinya. Ada juga perlombaan menghias telur. Telur itu diberi topi atau jenggot dan digambar menjadi badut berhidung merah atau tukang sulap bertopi tinggi dan sebagainya.

Kemudian pernahkah Anda perhatikan bahwa dikartu ucapan selamat paskah, biasanya selain gambar bunga ada juga gambar kelinci? Nah, apa hubungan Paskah dengan telur dan kelinci? Hubungan secara langsung sebenarnya tidak ada. Inilah latar belakang lahirnya tradisi merayakan Paskah dengan telur dan kelinci.


Tradisi
Pada jaman abad-abad permulaan, di Inggris orang sudah mengenal Dewi Eostre (di Jerman: Dewi Austro) sebagai Dewi musim semi atau Dewi kesuburan dan perpanjangan hidup, yang kira-kira dapat dibandingkan dengan Dewi Sri di Indonesia.

Hari Paskah selalu jatuh di sekitar- hari-hari perayaan Dewi Eostre itu. Sebab itu lambat laun orang mengambil alih perayaan Dewi Oestre itu. Kata Inggris dan Jerman untuk Paskah yaitu Easter atau Ostern, diambil dari nama Dewi Eostre atau Austro itu. Juga kegiatan perayaan itu diambil alih dan diberi dengan isi yang baru.

Bagitulah telur yang semula adalah lambang cikal bakal kehidupan diambil alih menjadi lambang bangkitnya kehidupan. Kelinci yang semua adalah lambang kesuburan (karena dapat berkembang biak dengan cepat) diambil alih dan diberi arti paskah, yaitu lambang kehidupan yang berlimpah dalam kristus.

Bagi orang di belahan bumi utara. Paskah bertepatan dengnan musim semi. Musim semi adalah musim yang memperlihatkan munculnya kembali kehidupan. Pohon-pohon yang selama musim gugur dan musim dingin menjadi gundul, kini mulai bertunas. Bunga mulai bermekaran. Binatang-binatang mulai keluar dari perlindungannya. kehidupan dimulai lagi.

Demikianlah orang-orang kristen sejak jaman itu mengambil alih perayaan itu. Lambang telur dan kelinci pun diambil alih dan dijadikan lambang bahwa oleh kebangkitan kristus, hidup kita dimulai lagi secara baru untuk menjadi hidup yang bersemi dan berlimpah.

Buka esensi
Ingat, telur dan kelinci itu hanyalah aksesoris atau hiasan Paskah yang dipakai untuk membuat orang kristiani lebih mendalami arti paskah. Jangan sampai hal-hal yang aksesoris itu dikultuskan atau disembah, dan pengorbanan Kristus yang merupakan esensi Paskah justru dilupakan serta terlupakan.

Selama lebih dari 100 tahun, anak-anak datang ke halaman gedung putih pada hari senin setelah Paskah, untuk ikut berburu telur paskah. Dengan begitu banyaknya acara yang berlangsung, muncul komersialisasi. Dan ironisnya, buka Tuhan Yesus yang ditonjolkan, melainkan telur dan kelinci Paskah.

Hati-hati, kalau yang aksesoris itu pamornya melebihi yang esensi lebih baik ditinggalkan dan kembali fokus memberitakan esensi, yaitu Tuhan Yesus. Jangan sampai, ketika paskah tiba, kita menjadi sukacita, bukan karena memperingati kebangkitan yesus, melainkan menanti datangnya lomba mencari telur.

Lebih jauh, rentang waktu yang lama membuat orang banyak mulai lupa dan menganggap remeh pengorbanan Yesus di kayu salib, bahkan ada yang menyebut peristiwa itu sebagai dongeng atau cerita kuno yang sangat dramatis dan menguras air mata.

Tidak sedikit orang-orang Kristiani yang terharu dan menangis tersedu-sedu ketika melihat penayangan film penyaliban Kristus "Passion of the Christ", tetapi tidak memahami betapa Dia telah meniti jalan penderitaan untuk menebus dosa-dosa manusia, termasuk mereka yang menonton. "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan DiriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8)

Bagi banyak orang, paskah identik dengan telur yang akan dibagi-bagikan, tetapi sesungguhnya Paskah adalah kemenangan kristus, yang mengalahkan kuasa maut (kematian) melalui kebangkitanNya. Tanpa kebangkitanNya, iman Kristen menjadi sia-sia belaka. Tanpa kebangkitanNya maka kepercayaan kita kepadaNya tidak berarti apa-apa dan kita tetap akan mengalami kebinasaan karena dosa. Tetapi sebaliknya, karena kebangkitanNya kita sekarang memiliki pengharapan dan masa depan yang pasti.


Baca Selengkapnya.....

Mahalnya Kematian Yesus

Seorang bapak setengah baya bekerja pada sebuah perusahaan kereta
api,dan tugas bapak ini mudah saja.

Beliau hanya bertugas menarik sebuah tuas yang mengerakkan roda roda
raksasa yang saling berhubungan untuk mengangkat jembatan yang
merintangi jalan kereta api itu, sehingga kereta api tersebut dapat lewat dengan selamat. (tentu saja jika jembatan tersebut tidak diangkat... maka
kereta api itu akan mengalami kecelakaan yang sangat hebat).

Bapak ini mempunyai seorang anak satu-satunya yang sangat dikasihi
dengan segenap jiwanya. Suatu hari, anak bapak ini mengunjungi bapaknya dan bapaknya membiarkan anaknya melihat lihat tempat kerjanya. Sewaktu
anaknya menghampiri roda roda raksasa tersebut, tiba tiba sang anak terpeleset dan jatuh diantara roda roda raksasa tersebut. Malang baginya.. kaki anak kecil tersebut terjepit dengan eratnya diantara gerigi roda-roda raksasa tersebut. Demi melihat kaki anaknya terjepit diantara roda-roda raksasa tersebut, sang bapak dengan serta merta berusaha menolong melepaskan kaki anak tersayangnya tersebut dari jepitan gerigi roda tersebut....

Setelah berusaha sekian lama, sang bapak ini masih belum bisa melepaskan
kaki anaknya tersebut. Sesaat kemudian, sang anak mulai menangis karena
ketakutan. Tiba tiba dari kejauhan terdengarlah secara samar2 suara
peluit kereta api tersebut dari kejauhan memberi tanda agar jembatan itu harus segera diangkat. Sesaat kemudian hati bapak ini menjadi sangat sedih dan ketakutan... Di dalam kecemasannya dia masih berusaha melepaskan kaki anaknya... tapi masih tidak ada hasilnya....

Tidak lama kemudian suara peluit kereta api tersebut terdengar semakin
jelas dan dekat. Hati bapak ini seketika menjadi hancur... bapak ini
mulai menangis dengan sedihnya. Di dalam hati bapak ini muncul suatu keraguan haruskah dia mengorbankan anak satu satunya demi menyelamatkan kereta api itu yang penumpangnya tak ada satupun yang dia kenal?

Namun jika dia memilih untuk menyelamatkan anaknya... maka berapa jiwa
yang akan melayang dengan sia sia hanya gara gara satu orang saja....????

Sesaat kemudian... bapak ini perlahan lahan mencium kening anaknya
dengan penuh kasih sayang dan dengan hati yang sangat hancur... lalu bapak ini mulai berdiri dan menuju ke tuas pengangkat jembatan tersebut...dengan
air mata yang membasahi sampai ke bajunya... sang bapak ini melihat sekali
lagi pada anak satu satunya itu... Sesaat kemudian bapak ini menarik tuasnya
dan jatuh lemas dan menangis sejadi-jadinya tanpa berani melihat proses
kematian anaknya yang sangat tragis yang tidak pernah dibayangkan
olehnya demi menyelamatkan orang-orang yang ada didalam kereta api
itu, yang sama sekali tidak mengetahui, bahwa saat itu juga mereka telah
bebas dari kematian yang kekal....

Saudaraku yang terkasih... jika kita renungkan kembali kisah diatas... Bukankah cerita diatas telah terjadi 2000 tahun yang lalu... dimana
Tuhan tlah menyerahkan anakNya yg tunggal, Yesus Kristus untuk disalib hanya untuk menebus dosa kita...?

Siapakah kita ini sehingga kita memperoleh keselamatan itu...? Sesungguhnya kita ini tidak lebih dari sampah yang tidak ada harganya...

Tetapi kasih Tuhan begitu besar...

Tak ada kasih yang demikian besar demi menyelamatkan kita. Kematian Yesus itu tidak dapat dinilai dengan apapun yang ada didunia ini... terlalu mahal dan sangat mahal untuk sebuah jiwa seperti saya dan saudara... Bukan hanya untuk menebus dosa orang yang hidup pada jaman itu saja... Tetapi darah-Nya yang tercurah 2000 tahun yang lalu sanggup menyelamatkan semua orang yang percaya.

Hanya melalui Dialah kita dapat diselamatkan.
Janganlah kita menjual kematian Yesus dengan hal hal yang bersifat
duniawi. Terlalu mahal harga sebuah nyawa itu


reference :email

Baca Selengkapnya.....

Selasa, April 07, 2009

Besepeda Bersama Yesus

Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat; seorang hakim yang mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan ke dalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja.. Aku tahu Dia melalui gambar-gambar-Nya, tetapi aku tidak mengenal-Nya.

Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah.
Hidupku menjadi bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda.

Aku tidak tahu sejak kapan Yesus mengajakku bertukar tempat, tetapi sejak itu hidupku jadi berubah.
Saat aku pegang kendali, aku tahu jalannya.
Terasa membosankan, tetapi lebih dapat diprediksi … biasanya, hal itu tak berlangsung lama.

Tetapi, saat Yesus kembali pegang kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan.
Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan.
Saat-saat seperti itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya pada-Nya!
Terkadang rasanya seperti sesuatu yang 'gila', tetapi Ia berkata, "Ayo, kayuh terus pedalnya!"

Kadang Aku takut, khawatir dan bertanya, "Aku mau dibawa ke mana?"
Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya.
Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan.
Dan ketika aku berkata, "AKU TAKUT !" Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tanganku.

Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah yang aku perlukan …
orang-orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan memberiku sukacita.
Mereka membekaliku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan … perjalananku bersama Tuhanku.
Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami.

Kemudian, Yesus berkata, "Berikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkannya;
Jika tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi beban bagi kita."
Maka, aku pun melakukannya.
Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka.
Aku belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan.

Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaNya.
Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan; tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda.
Ia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat-tempat yang menakutkan.
Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh … menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama Sahabatku yang setia: Yesus Kristus.

Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan,
Yesus akan tersenyum dan berkata …
"Mengayuhlah terus, Aku bersamamu."



Jesus Bless u

Baca Selengkapnya.....